Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu
yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari
mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita
dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang
dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan
anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena
mengandung unsur-unsur berita.
Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau
menayangkan berita sepanjang waktu. Kebutuhan akan berita ada dalam masyarakat,
baik yang melek huruf maupun yang buta huruf.
Menulis berita bukan sekedar mencurahkan isi hati. Sebuah
berita harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, aktual, dan informatif.
Tidak seperti menulis karangan yang mendayu-dayu. Kualitas berita tentu harus
memenuhi kriteria umum penulisan, yaitu 5W+1H yang sudah menjadi ‘sego jangan’
(di luar kepala) buat seorang jurnalis. Selain syarat tersebut, sebenarya ada
juga syarat yang juga wajib dimengerti oleh seorang jurnalis, yaitu persyaratan
bentuk. Dalam jurnalistik syarat bentuk ini lebih sering dikenal dengan sebutan
‘Piramida Terbalik’. Kenapa disebut Piramida Terbalik, karena bentuknya memang
mirip dengan piramida mesir namun posisinya terbalik.
Mengapa kedua hal ini disebut sebagai dasar menulis bagi
wartawan. Kedua teknik ini juga bisa, dan memang efektif, dipakai oleh penulis
non-wartawan, termasuk bloger
Pentingnya 5 W + 1 H dan Piramida Terbalik
5W=1H adalah singkatan dari “what, who, when, where, why,
how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa,
bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus terkandung dalam sebuah artikel biasa
atau berita biasa.
Artikel berbentuk berita memiliki struktur unik: Inti
informasi ditulis pada alinea awal (disebut sebagai "lead" atau
"teras berita"; biasanya satu hingga dua paragraf), data-data penting
menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri
dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut
sebagai piramida terbalik.
Piramida Terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau
bentuk penyajian sebuah tulisan yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa
harus menggunakan metode Piramida Terbalik, tentu maksudnya adalah agar
pembacara dapat segera mengetahui inti dari berita yang ingin diketahuinya.
Apalagi disaat seperti sekarang yang serba cepat. Berita online misalkan,
sebaiknya dalam menyampaikan berita langsung ke pokok beritanya. Informasi-
informasi penting (inti) disajikan di awal paragraf, selanjutnya informasi
pendukung mengikuti paragraf berikutnya.
Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya
menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan
sejak alinea-alinea awal.
Bagi wartawan maupun redaktur, akan memudahkan dalam
penulisan dan editing berita, karena mereka lebih fokus pada pokok pikiran
berita yang mereka tuliskan. Sedangkan redaktur pun akan sangat mudah dalam
menyunting ataupun memotong berita, tinggal menghapus paragraf-paragraf akhir
yang dianggap tidak terlalu penting. Sedangkan bagi media dengan penulisan
Piramida Terbalik ini, akan menghemat space halaman
Sifat Berita
- Aktual (baru). Hal-hal yang baru lebih memiliki nilai berita dibandingkan hal-hal yang terjadi sudah lama.
- Jarak (jauh/ dekat). Khalayak lebih tertarik akan kejadian yang terjadi di sekitar mereka dibandingkan dengan kejadian di tempat yang lebih jauh.
- Penting. Sesuatu menjadi berita saat dianggap penting, karena berpengaruh pada kehidupan langsung, contoh: UU larangan merokok.
- Akibat. Sesuatu menjadi berita karena memiliki dampak yang besar, contoh: penayangan film Fitna di situs YouTube.
- Pertentangan/ konflik.
- Seks. Contohnya seperti perceraian, perselingkuhan, dan lain sebagainya
- Ketegangan. Contohnya seperti saat-saat pelantikan presiden.
- Kemajuan-kemajuan. Inovasi baru atau perubahan.
- Emosi, segala sesuatu yang apabila dikabarkan akan membuat marah, sedih, kecewa. Contohnya: pemberitaan tentang bayi baru lahir yang ditemukan di tempat sampah.
- Humor.